Sabtu, 15 Mei 2010

Riset Akuntansi

TUGAS ARTIKEL
RISET AKUTANSI



Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas :3EB13
NPM :21207153
Dosen :Masodah
Mt.kul :Riset Akuntansi




AKUTANSI BIAYA


1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya
2. Penggolongan Biaya
3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
4. Job Order Cost Method
5. Proces Cost Method



1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya


Pengertian Akuntansi Biaya

Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Biaya :

Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.



Tujuan Akuntansi Biaya

Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.


Perusahaan Manufaktur

Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan lain. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur

a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum.

Berdasarkan fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi : Biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.

2. Klasifikasi Biaya (Penggolongan Biaya)

Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :

a. Obyek Pengeluaran
b. Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
c. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
d. Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
e. Jangka Waktu

3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi.

Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi, yakni : a) Produksi atas dasar pesanan dan b) Produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method) . Sedangkan perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses (proses cost method).

4. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi.

Yakni merupakan cara memperhitungkan unsure-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Ada dua pendekatan, : (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi ked ala harga pokok produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Variable Costing yakni Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi.

5. Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Laporan Laba Rugi Perusaha- an Dagang.



Perusahaan dagang  Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.
Untuk mendapatkan barang dagangan, perusahaan dagang mengeluarkan biaya, yang dalam laporan laba rugi dikelompok kan menjadi 3 golongan yakni :

(1) Harga pokok penjualan
(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum


Perusahaan Manufaktur

Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.

Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

(1) Pengorbanan bahan baku
(2) Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan
(3) Pengorbanan jasa fasilitas.

Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

(1) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum.

Kamis, 13 Mei 2010

JURNAL DR PI SENDIRI

JURNAL DARI PI SENDIRI


Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3EB13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah
Mt.kul : Riset Akuntansi


ABSTRAKSI

Objek yang dibahas dalam Penulisan Ilmiah ini adalah pelaksanaa proses penjualan tunai yang dilakukan oleh salah satu perusahaan dagang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara factual dan akurat mengenai fakta pada fenomena yang diselidiki. Metode pengumpilan data yang dipergunakan penulis adalah pengumpulan data melalui sumber primer maupun sekunder, dan seluruh data yang diperoleh selama penelitian pada PD.Sinar Mas Sakti cabang Pramuka Jakarta dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Selain studi lapangan melalui wawancara dan observasi di dalam memperolah data-data yang dibutuhkan, penulis juga melakukan studi kepustakaan. Penulis melakukan penelitian ini pada PD.Sinar Mas Sakti.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan penelitian menggunakan metode pengumpulan data, pengolahan data, hingga pembahasan adalah kesimpulan yang menyatakan PD.Sinar Mas Sakti sudah menerapkan pemisahan fungsi dengan baik dalam organisasinya, dokumen yang dipergunakan perusahaan tersebut sudah lengkap, catatan yang digunakan pada prosedur penjualan tunai sudah menggunakan pencatatan yang langsung kedalam laporan yang disusun dengan computer, laporan yang disusun tidak menampilkan laporan anggaran secara lengkap. Perbaikan dalam pelaksanaan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe Revo pada PD.Sinar Mas Sakti yaitu melakukan system pencatatan dari jurnal terlebih dahulu, dan menampilkan anggaran dalam menyajikan laporan realisasi penjualan.


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan tidak akan telepas dari aktivitas-aktivitas, PD. Sinar Mas Sakti adalah salah satu perusahaan dagang dengan aktivitas utamanya berasal dari sector penjualan. PD. Sinar Mas Sakti adalah salah satu perusahaan dagang yang aktivitas utamanya adalah sebagai main dealer dari kendaraan sepeda motor merek Honda. Selain melayani penjualan sepeda motor, PD. Sinar Mas Sakti juga melayani penjualan suku cadang dan pemeliharaan kendaraan dari merek yang sama.
Penjualan merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang sangat penting, karena kegiatan penjualan merupakan suatu tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Dari aktivitas perusahaan akan memperoleh pendapatan yang akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan lainnya.
Sepeda motor yang dijual oleh PD. Sinar Mas Sakti terdiri dari berbagai tipe, yaitu ; tipe supra fit, supra x, dan Honda tiger. Penjualan terbesar yang diperoleh PD. Sinar Mas Sakti adalah berasal dari penjualan jenis supra fit pada tahun sebelumnya.
Penjualan yang dilakukan adalah secara tunai, atau melibatkan pihak ketiga seperti Bank dan lembaga pembiayaan lainnya dalam proses pembayarannya.

1.2Rumusan dan Batasan Masalah Penelitian
Bersumber dari latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe Revo pada PD. Sinar Mas Sakti cabang Pramuka Jakarta.
2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam melaksanakan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe Revo pada PD. Sinar Mas Sakti cabang pramuka Jakarta.
Berdasarkan rumusan diatas, maka penulis telah mempersempit ruang lingkup pembahasan berkaitan dengan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe revo pada PD.Sinar Mas sakti cabang Pramuka Jakarta.


1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian adalah untuk mempelajari dan membuat kesimpulan mengenai pelaksanaan prosedur penjualan tunai pada PD. Sinar Mas Sakti.

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah :
1.menjelaskan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe Revo pada PD. Sinar Mas Sakti cabang pramuka Jakarta.
2.Menjelaskan kendala yan dihadapi dalam melaksanakan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe revo pada PD. Sinar Mas Sakti cabang pramuka Jakarta.


1.4Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :
1.Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menemvah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai prosedur penjualan tunai dan praktek sebenarnya dalam suatu perusahaan. Penulisan ini juga diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
2.Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan teori dan konsep yang diharapkan selama masa perkuliahan dengan praktek sebenarnya dilapangan.




BAB II LANDASAN TEORI

2.1Penjualan
2.1.1Pengertian Penjualan
Dalam sebuah perusahaan, sktivitas pencapaian pendapatan adalah salah satu factor penyangga dalam mempertahankan eksistensi perusahaan. Setiap perusahaan akan menggunkan kebijakan yang berbeda-beda dalam usaha pencapaian pendapatan yang maksimal.
Pada perusahaan dagang pendapatan diperoleh melalui penjualan. Warren, Reeve, Fees pada buku yang diterjemahkan oleh aria farahmita, SE, Ak dan Taufik Hendrawan, Se, Ak dalam buku yang berjudul accounting 21th edition adalah sebagai berikut.
“Penjualan dalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit” (2005:290).
Basu Swasta dalam bukunya Manajemen Penjualan mengartikan penjualan sebagai berikut :
“Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan”
Ronan H. Sitorus dalam bukunya yang berjudul Kamus Lengkap Ekonomi memberikan definisi penjualan sebagai berikut :
“Pemindahan atau transfer hak-hak atas benda.”
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa penjualan ditandai dengan adanya pemindahan hak atas suatu barang dari penjual ke pembeli yang menyebabkan kewajiban dari pihak pembeli untuk membayar ke pihak penjual.


2.1.2Klasifikasi Penjualan
Menurut La Midjan dan Azhar susanto klasifikasi transaksi penjualan terdiri dari :
Penjualan secara tunai adalah penjualan yang bersifat cash and carry pada umumnya terjadi secara kontan. Dapat pula terjadi pembayaran selama 1 bulan juga dianggap kontan.
1.Penjualan secara kredit adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas 1 bulan.
2.Penjualan secara tender adalah yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender tersebut. Untuk memenangkan tender selain harus memenuhi beberapa prosedur yaitu : pemenuhan dokumaen tender berupa jaminn tender dan lain-lain juga harus dapat bersaing dengan pihak lainnya.


BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah prosedur tunai yang dikhususkan pada motor tipe Honda Revo pada perusahaan PD. Sinar Mas Sakti yang berlokasi di Jl. Pramuka raya.
Penyusunan Penulisan Ilmiah ini disusun penulis dengan memfokuskan penelitiannya pada system penjualan tunai sepeda motor yang tercantum dalam standarisasi sepeda motor yang digunakan oleh PD. Sinar Mas sakti cabang Pramuka


3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan penulis untuk menyusun Penulisan ilmiah ini. Dengan jalan mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut agar mendapatkan gambaran yang jelas, dan kemudian menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian tersebut.



BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Prosedur penjualan tunai motor tipe Revo pada PD.Sinar Mas Sakti cabang Pramuka
PD. Sinar Mas Sakti dalah sebuah perusahaan dagang yang sktifitas utamanya sebagai dealer yang mengkhususkan pada penjualan motor dengan merek Honda. Pendapatan terbesar dari perusahaan dagang didapatkan dari penjualan. Penjualan motor tipe Revo merupakan penjualan yang paling sering dilakukan. Honda tipe Revo adalah motor tipe yang memiliki kapasitas 110 cc. Jenis penjualan yang dilakukan PD.Sinar Mas Sakti adalah penjualan tunai over the counter sale.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai kendala yang dihadapi dalam melaksanakan prosedur penjualan tunai sepeda motor tipe Revo, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
-Pencatatan dokumen secara computerized langsung kedalam bentuk laporan mengakibatkan semakin besarnya kemungkinan sulit dideteksinya kesalahan dalam pencatatan.
-Tidak adanya laporan yang memuat anggaran dan realisasinya dalam satu laporan yang sama mengakibatkan manager sulit untuk menganalisa penyimpangan yang terjadi.

5.2 Saran
Untuk mengatasi beberapa kendala, penulis memiliki beberapa saran, antara lain :
-Untuk pembuatan laporan sebaiknya dilakukan pencatatan dokumen kedalam jurnal terlebih dahulu.
-Dalam laporan realisasi penjualan disertai dengan anggaran dan penyimpangan yang terjadi agar manager lebih mudah untuk menganalisa kinerja perusahaan.


Daftar Pustaka

Basu Swasta,1998 Manajemen Penjualan, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Moh. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia-Anggota IKAPI
Mulyadi,2001, Sistem Akuntansi, edisi 3, Jakarta Salemba Empat

Rabu, 05 Mei 2010

artikel riset akuntansi

Nama : Wanda maulina Ariani
NPM : 21207153
Kelas : 3 EB 13
Dosen : Masodah


ARTIKEL AKUNTANSI
Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia. Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.
Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
&nb sp; Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Prinsip akuntansi
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu.
Dalam “Prinssip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain : (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama).Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Jadi,prinsip akuntansi terdiri dari :
Manfaat Akuntansi bagi perusahaan, dapat dilihat dari segi:
Bisnis :
Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Menurut PSAK No.1 Revisi 98, Pragraph 07
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsure.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Macam-Macam Akuntansi
Macam-macam akuntansi yang lain :
Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :
a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
b. Akuntan Publik (Extern)
Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.
Kesimpulan :
kesimpulan yang saya dapat tuliskan dari artikel di atas adalah bahwa akuntansi sangat diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern sebagai informasi mengenai suatu keuangan dalam perusahaan. Akuntansi sangat berguna dan dibutuhkan oleh banyak pihak terutama dalam hal pengambilan keputusan juga dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang terkait dalam suatu perusahaan.dan artikel ini juga sangat penting,dan sangat berguna untuk semua orang yang ingin mempelajari akuntansi, agar dapat mengetahui dengan jelas apa akuntansi itu sebenarnya.

Minggu, 04 April 2010

Riset Akuntansi

Riset Akuntansi

Perubahan Standar Akuntansi di Indonesia

Indonesia telah memiliki sendiri standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Prinsip atau standar akuntansi yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK disusun dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI yang didirikan pada tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki peran yang lebih besar dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran tersebut seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah peran adalam rangka penyusunan standar akuntansi. Standar akuntansi yang di Indonesia dikenal dengan nama PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis di Indonesia.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tersebut mengatur perlakuan akuntansi secara menyeluruh untuk berbagai aktivitas bisnis perusahaan di Indonesia. Standar-standar tersebut selain ditujukan untuk mengatur perlakuan akuntansi dari awal sampai ke tujuan akhirnya yaitu untuk pelaporan terhadap pengguna, standar-standar tersebut juga meliputi pedoman perlakuan akuntansi mulai dari perolehan, penggunaan, sampai dengan saat penghapusan untuk setiap elemen-elemen akuntansi. Standar-standar tersebut juga mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pelaporan atas keuangan perusahaan.

IAI selaku penyusun standar akuntansi di Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi perubahan-perubahan yang turut berimplikasi kepada dunia akuntansi. Beberapa kali revisi terhadap beberapa pernyataan telah dilakukan untuk menyesuaikan standar akuntansi yang dibuatnya. Revisi pertama dilakukan pada tahun 1973 dengan melakukan kodifikasi atas standar-standar akuntansi dalam bentuk Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984 dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994.

Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi standar PSAK kepada International Financial Reporting Standard (IFRS). Selanjutnya harmonisasi tersebut diubah menjadi adopsi dan terakhir adopsi tersebut ditujukan dalam bentuk konvergensi terhadap International Financial Reporting Standard. Program konvergensi terhadap IFRS tersebut dilakukan oleh IAI dengan melakukan adopsi penuh terhadap standar internasional (IFRS dan IAS).

Salah satu bentuk revisi standar IAI yang berbentuk adopsi standar international menuju konvergensi dengan IFRS tersebut dilakukan dengan revisi terakhir yang dilakukan pada tahun 2007. Revisi pada tahun 2007 tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI yaitu menuju konvergensi dengan IFRS sepenuhnya pada tahun 2012


Skema menuju konvergensi penuh dengan IFRS pada tahun 2012 dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK;
Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS;
Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik.
Revisi tahun 2007 yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI tersebut menghasilkan revisi 5 PSAK yang merupakan revisi yang ditujukan untuk konvergensi PSAK dan IFRS serta reformat beberapa PSAK lain dan penerbitan PSAK baru. PSAK baru yang diterbitkan oleh IAI tersebut merupakan PSAK yang mengatur mengenai transaksi keuangan dan pencatatannya secara syariah. PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK terhadap IFRS adalah:
1.PSAK 16 tentang Properti Investasi
2.PSAK 16 tentang Aset Tetap
3.PSAK 30 tentang Sewa
4.PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
5.PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK-PSAK hasil revisi tahun 2007 tersebut dikumpulkan dalam buku yang disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.

Sabtu, 03 April 2010

Jurnal Riset Akuntansi

Jurnal Riset Akuntansi

Nama jurnal volume edisi
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Peneliti
Ni Putu Wiwin Setyari, Putu Ayu Pramitha Purwanti, Luh Gede Meydianawathi, dan Anak Agung Bagus Putu Widanta
Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar

Topik Judul Bidang
Topik : investasi

Judul : DETERMINAN INVESTASI DI INDONESIA

Bidang : investasi

Variable yang di gunakan
X : investasi
Y: mengembangkan spesifikasi model untuk menemukan determinan keseimbangan investasi di Indonesia dalam jangka panjang


Tujuaan penelitian
mencoba membuat model dalam menganalisis determinan investasi swasta dengan memasukkan berbagai variabel yang secara teoretis diduga berpengaruh kuat, yaitu suku bunga, pengeluaran investasi pemerintah, produk domestik bruto (PDB), kurs, dan inflasi.

Alat analisis
Buku


Hasil peneitian
Studi empiris menunjukkan walaupun faktor ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan, iklim investasi juga sangat penting. Beberapa kondisi yang terjadi dalam iklim investasi di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
(1) Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja. Pengangguran yang tinggi terkait dengan pertambahan penduduk, kualitas pendidikan, dan skill sebagian besar SDM kita. Di pihak lain pasar tenaga kerja juga kurang fleksibel, artinya amat mahal bagi perusahaan untuk mengurangi tenaga kerjanya kalau pasarnya menciut. Biaya pesangon untuk pemutusan hubungan kerja amat tinggi. Karena hubungan industrial di Indonesia kurang menguntungkan perusahaan, maka banyak bakal investor internasional memilih lokasi, seperti Cina dan Vietnam dibandingkan dengan Indonesia.
2) Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait karena bagi pengusaha kepastian hukum sejak reformasi telah berkurang. Pelaksanaan otonomi daerah menambah ketidakpastian. Indonesia sekarang terkenal sebagai high-cost economy. Sebetulnya masih ada suatu rintangan fundamental, yakni
intermediasi sistem perbankan belum bisa bekerja secara normal karena ketatnya prudential rules yang baru dan masih ada trauma kredit macet.
3) Kebanyakan investasi yang masuk belakangan ini ditujukan ke sektorsektor yang lebih konsumtif, seperti real estate dan shopping malls. Akan tetapi, yang dibutuhkan adalah investasi di bidang industri yang menopang ekspor. Daya saing ekspor Indonesia telah melemah, antara lain karena sejak krisis tidak ada investasi baru untuk meningkatkan teknologi.

Tugas Riset 5

Tugas Riset 5

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah

Nama jurnal, edisi, volume :
Jurnal Riset Akuntansi, vol.3 No.1, 23-26 Agustus 2006

Peneliti :
Meythi, staf pengajar Universitas Kristen Maranatha Bandung

Topik judul :
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap harga saham dengan Persistensi laba sebagai variabel intervening

Variabel yang digunakan :
X : Ukuran Perusahaan, Persistensi laba adalah properti laba yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang,

Y : Price Earnings Ratio (PER) sebagai salah satu variabel kontrol dalam model regresi , Earnings Yield (EY),
Return saham adalah selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya dibagi harga saham pada periode sebelumnya atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

Notasi:
Rt = Return saham pada periode ke-t
Pt = Harga saham periode pengamatan
Pt-1 = Harga saham periode sebelum pengamatan

Tujuan penelitian :

- Menguji kandungan informasi earnings yang berguna untuk memprediksi return.
- Menguji apakah data arus kas mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya dengan harga saham.
- Menguji kemampuan earnings dan arus kas dalam memprediksi earnings dan arus kas masa depan.

Alat penelitian dan Hasil penelitian :
- Alat penelitian regresi model linier dengan pendekatan levels dan return untuk mengetahui kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga atau return saham.
- Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan model level, total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham, tetapi pemisahan arus ke dalam komponen arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan arus kas investasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan harga saham.

Tugas Riset 4

Tugas Riset 4

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah

Nama jurnal, edisi, volume :
jurnal pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham Vol. 02, No. 01, Januari.

Peneliti :
Putu Ari Dharma Laksmi Ni Made Dwi Ratnadi , Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Topik judul :
Dampak pemoderasian komponen Arus Kas Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dengan Return
Variabel yang digunakan :
X :
- Laba akuntansi (LAk) merupakan hasil bersih setelah pajak. Laba akuntansi perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dilihat pada laporan laba rugi tahunan perusahaan 2001–2005.
- Arus kas adalah informasi tentang kas masuk dengan kas keluar. Arus kas ada tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Arus kas operasi (AKO) adalah aliran kas dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
b. Arus kas investasi (AKI) adalah aliran kas dari pelepasann atau pemerolehan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
c. Arus kas pendanaan (AKP) adalah aliran kas dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

Y : Return saham (Y) adalah pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dalam bentuk dividen dan capital gain yang dihitung dengan cara membandingkan antara dividen yang dibagikan ditambah dengan selisih harga penutupan saham tahun sekarang dengan tahun sebelumnya dibagi dengan harga penutupan saham pada periode sebelumnya.
penutupan saham pada periode sebelumnya.
Rit = Pi t – Pi t-1 +Di t
Pi t-1
Keterangan:
Ri = return saham perusahaan i pada periode ini (t)
Pi t = harga penutupan saham perusahaan i pada periode ini (t)
Pi t-1 = harga penutupan saham perusahaan i pada periode sebelumnya (t-l)
Di = dividen yang dibagikan oleh perusahaan i pada periode ini (t)

Tujuan penelitian : untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal.

Alat Analisis dan Hasil penelitian :
Model regresi linear yang digunakan untuk tiap-tiap hipotesis adalah sebagai berikut.
(1) Hipotesis pertama akan diuji dengan model regresi sederhana
sebagai berikut:
RS = a + b1 LAk + e ...........................................................(2)
(2) Hipotesis kedua akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKO + b3 Lak.AKO + e .......................(3)
(3) Hipotesis ketiga akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKI + b3 Lak.AKI + e ........................ (4)
(4) Hipotesis keempat akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKP + b3 Lak.AKP + e ........................(5)
Keterangan:
RS = return saham
LAk = laba akuntansi
AKO = arus kas operasi
AKI = arus kas investasi
AKP = arus kas pendanaan
a = konstanta
b1, b2, b3, = koefisien regresi
e = error
Hasilnya penelitian : hipotesis pertama yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham terbukti sehingga hipotesis pertama diterima. Hipotesis kedua arus kas operasi tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis kedua tidak diterima. Hipotesis ketiga arus kas investasi tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis ketiga tidak diterima. Hipotesis keempat arus kas pendanaan tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis keempat tidak diterima.