Minggu, 04 April 2010

Riset Akuntansi

Riset Akuntansi

Perubahan Standar Akuntansi di Indonesia

Indonesia telah memiliki sendiri standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Prinsip atau standar akuntansi yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK disusun dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI yang didirikan pada tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki peran yang lebih besar dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran tersebut seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah peran adalam rangka penyusunan standar akuntansi. Standar akuntansi yang di Indonesia dikenal dengan nama PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis di Indonesia.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tersebut mengatur perlakuan akuntansi secara menyeluruh untuk berbagai aktivitas bisnis perusahaan di Indonesia. Standar-standar tersebut selain ditujukan untuk mengatur perlakuan akuntansi dari awal sampai ke tujuan akhirnya yaitu untuk pelaporan terhadap pengguna, standar-standar tersebut juga meliputi pedoman perlakuan akuntansi mulai dari perolehan, penggunaan, sampai dengan saat penghapusan untuk setiap elemen-elemen akuntansi. Standar-standar tersebut juga mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pelaporan atas keuangan perusahaan.

IAI selaku penyusun standar akuntansi di Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi perubahan-perubahan yang turut berimplikasi kepada dunia akuntansi. Beberapa kali revisi terhadap beberapa pernyataan telah dilakukan untuk menyesuaikan standar akuntansi yang dibuatnya. Revisi pertama dilakukan pada tahun 1973 dengan melakukan kodifikasi atas standar-standar akuntansi dalam bentuk Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984 dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994.

Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi standar PSAK kepada International Financial Reporting Standard (IFRS). Selanjutnya harmonisasi tersebut diubah menjadi adopsi dan terakhir adopsi tersebut ditujukan dalam bentuk konvergensi terhadap International Financial Reporting Standard. Program konvergensi terhadap IFRS tersebut dilakukan oleh IAI dengan melakukan adopsi penuh terhadap standar internasional (IFRS dan IAS).

Salah satu bentuk revisi standar IAI yang berbentuk adopsi standar international menuju konvergensi dengan IFRS tersebut dilakukan dengan revisi terakhir yang dilakukan pada tahun 2007. Revisi pada tahun 2007 tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI yaitu menuju konvergensi dengan IFRS sepenuhnya pada tahun 2012


Skema menuju konvergensi penuh dengan IFRS pada tahun 2012 dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK;
Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS;
Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik.
Revisi tahun 2007 yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang IAI tersebut menghasilkan revisi 5 PSAK yang merupakan revisi yang ditujukan untuk konvergensi PSAK dan IFRS serta reformat beberapa PSAK lain dan penerbitan PSAK baru. PSAK baru yang diterbitkan oleh IAI tersebut merupakan PSAK yang mengatur mengenai transaksi keuangan dan pencatatannya secara syariah. PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK terhadap IFRS adalah:
1.PSAK 16 tentang Properti Investasi
2.PSAK 16 tentang Aset Tetap
3.PSAK 30 tentang Sewa
4.PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
5.PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK-PSAK hasil revisi tahun 2007 tersebut dikumpulkan dalam buku yang disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.

Sabtu, 03 April 2010

Jurnal Riset Akuntansi

Jurnal Riset Akuntansi

Nama jurnal volume edisi
BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008
Peneliti
Ni Putu Wiwin Setyari, Putu Ayu Pramitha Purwanti, Luh Gede Meydianawathi, dan Anak Agung Bagus Putu Widanta
Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar

Topik Judul Bidang
Topik : investasi

Judul : DETERMINAN INVESTASI DI INDONESIA

Bidang : investasi

Variable yang di gunakan
X : investasi
Y: mengembangkan spesifikasi model untuk menemukan determinan keseimbangan investasi di Indonesia dalam jangka panjang


Tujuaan penelitian
mencoba membuat model dalam menganalisis determinan investasi swasta dengan memasukkan berbagai variabel yang secara teoretis diduga berpengaruh kuat, yaitu suku bunga, pengeluaran investasi pemerintah, produk domestik bruto (PDB), kurs, dan inflasi.

Alat analisis
Buku


Hasil peneitian
Studi empiris menunjukkan walaupun faktor ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan, iklim investasi juga sangat penting. Beberapa kondisi yang terjadi dalam iklim investasi di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
(1) Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja. Pengangguran yang tinggi terkait dengan pertambahan penduduk, kualitas pendidikan, dan skill sebagian besar SDM kita. Di pihak lain pasar tenaga kerja juga kurang fleksibel, artinya amat mahal bagi perusahaan untuk mengurangi tenaga kerjanya kalau pasarnya menciut. Biaya pesangon untuk pemutusan hubungan kerja amat tinggi. Karena hubungan industrial di Indonesia kurang menguntungkan perusahaan, maka banyak bakal investor internasional memilih lokasi, seperti Cina dan Vietnam dibandingkan dengan Indonesia.
2) Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait karena bagi pengusaha kepastian hukum sejak reformasi telah berkurang. Pelaksanaan otonomi daerah menambah ketidakpastian. Indonesia sekarang terkenal sebagai high-cost economy. Sebetulnya masih ada suatu rintangan fundamental, yakni
intermediasi sistem perbankan belum bisa bekerja secara normal karena ketatnya prudential rules yang baru dan masih ada trauma kredit macet.
3) Kebanyakan investasi yang masuk belakangan ini ditujukan ke sektorsektor yang lebih konsumtif, seperti real estate dan shopping malls. Akan tetapi, yang dibutuhkan adalah investasi di bidang industri yang menopang ekspor. Daya saing ekspor Indonesia telah melemah, antara lain karena sejak krisis tidak ada investasi baru untuk meningkatkan teknologi.

Tugas Riset 5

Tugas Riset 5

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah

Nama jurnal, edisi, volume :
Jurnal Riset Akuntansi, vol.3 No.1, 23-26 Agustus 2006

Peneliti :
Meythi, staf pengajar Universitas Kristen Maranatha Bandung

Topik judul :
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap harga saham dengan Persistensi laba sebagai variabel intervening

Variabel yang digunakan :
X : Ukuran Perusahaan, Persistensi laba adalah properti laba yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang,

Y : Price Earnings Ratio (PER) sebagai salah satu variabel kontrol dalam model regresi , Earnings Yield (EY),
Return saham adalah selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya dibagi harga saham pada periode sebelumnya atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

Notasi:
Rt = Return saham pada periode ke-t
Pt = Harga saham periode pengamatan
Pt-1 = Harga saham periode sebelum pengamatan

Tujuan penelitian :

- Menguji kandungan informasi earnings yang berguna untuk memprediksi return.
- Menguji apakah data arus kas mempunyai kandungan informasi dalam hubungannya dengan harga saham.
- Menguji kemampuan earnings dan arus kas dalam memprediksi earnings dan arus kas masa depan.

Alat penelitian dan Hasil penelitian :
- Alat penelitian regresi model linier dengan pendekatan levels dan return untuk mengetahui kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga atau return saham.
- Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan model level, total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham, tetapi pemisahan arus ke dalam komponen arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan arus kas investasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan harga saham.

Tugas Riset 4

Tugas Riset 4

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah

Nama jurnal, edisi, volume :
jurnal pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham Vol. 02, No. 01, Januari.

Peneliti :
Putu Ari Dharma Laksmi Ni Made Dwi Ratnadi , Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Topik judul :
Dampak pemoderasian komponen Arus Kas Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dengan Return
Variabel yang digunakan :
X :
- Laba akuntansi (LAk) merupakan hasil bersih setelah pajak. Laba akuntansi perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dilihat pada laporan laba rugi tahunan perusahaan 2001–2005.
- Arus kas adalah informasi tentang kas masuk dengan kas keluar. Arus kas ada tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Arus kas operasi (AKO) adalah aliran kas dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
b. Arus kas investasi (AKI) adalah aliran kas dari pelepasann atau pemerolehan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
c. Arus kas pendanaan (AKP) adalah aliran kas dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

Y : Return saham (Y) adalah pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dalam bentuk dividen dan capital gain yang dihitung dengan cara membandingkan antara dividen yang dibagikan ditambah dengan selisih harga penutupan saham tahun sekarang dengan tahun sebelumnya dibagi dengan harga penutupan saham pada periode sebelumnya.
penutupan saham pada periode sebelumnya.
Rit = Pi t – Pi t-1 +Di t
Pi t-1
Keterangan:
Ri = return saham perusahaan i pada periode ini (t)
Pi t = harga penutupan saham perusahaan i pada periode ini (t)
Pi t-1 = harga penutupan saham perusahaan i pada periode sebelumnya (t-l)
Di = dividen yang dibagikan oleh perusahaan i pada periode ini (t)

Tujuan penelitian : untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal.

Alat Analisis dan Hasil penelitian :
Model regresi linear yang digunakan untuk tiap-tiap hipotesis adalah sebagai berikut.
(1) Hipotesis pertama akan diuji dengan model regresi sederhana
sebagai berikut:
RS = a + b1 LAk + e ...........................................................(2)
(2) Hipotesis kedua akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKO + b3 Lak.AKO + e .......................(3)
(3) Hipotesis ketiga akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKI + b3 Lak.AKI + e ........................ (4)
(4) Hipotesis keempat akan diuji dengan model regresi berganda
sebagai berikut:
RS = a + b1Lak + b2 AKP + b3 Lak.AKP + e ........................(5)
Keterangan:
RS = return saham
LAk = laba akuntansi
AKO = arus kas operasi
AKI = arus kas investasi
AKP = arus kas pendanaan
a = konstanta
b1, b2, b3, = koefisien regresi
e = error
Hasilnya penelitian : hipotesis pertama yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham terbukti sehingga hipotesis pertama diterima. Hipotesis kedua arus kas operasi tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis kedua tidak diterima. Hipotesis ketiga arus kas investasi tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis ketiga tidak diterima. Hipotesis keempat arus kas pendanaan tidak mampu memoderasi hubungan antara laba akuntansi dengan return saham sehingga hipotesis keempat tidak diterima.

Tugas Riset 3

Tugas Riset 3

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153
Dosen : Masodah


Nama Jurnal, Edisi, Volume :
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Volume 33. No.3. Agustus.
Peneliti :
Rudi Isnanta.

Topik Judul,Bidang penelitian :
Pengaruh corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap manajemen:

laba dan kinerja keuangan
Variable yang digunakan :
Y1 = Manajemen laba kinerja
Y2 = Kinerja keuangan
X1 = Pengaruh corporate governance
X2 = Struktur kepemilikan

Tujuan penelitian &nb sp; :
Bertujuan untuk menguji pengaruh dan dampak dari variable-variable di atas.
Alat analisis, dan hasil penelitian :
penelitian ini menggunakan variable Corporate Governance (meliputi kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan komite audit). Struktur kepemilikan, manajemen laba, kinerja keuangan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 6.0 dan kinerja keuangan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa corporategovernance dan struktur kepemilikan tidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba, namun terbukti berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan.
Penelitian yang mendukung :
Dalam pengukuran Corporate Governance hanya diproxikan dengan kepemilikan manajerial, dewan komisaris dan komite audit, bukan diukur dengan Indeks Corporate Governance yang pengukurannya melibatkan aspek yang lebih banyak,
sehingga hasil kesimpulan ini belum mampu membuktikan pengaruhnya terhadap manajemen laba. Perhitungan manajemen laba hanya diukur dengan nilai akrual modal kerja, bukan diukur dengan discretionary accruals Model Jones dan modifikasi model Jones yang lebih lazim dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya.
Penelitian yang tidak mendukung :
Ditemukannnya data tidak normal dalam penelitian ini, mungkin disebabkan karena sampel yang digunakan kurang homogen, sehingga sebaiknya peneliti selanjutnya menggunakan sample yang memiliki ukuran atau industri yang sama.

Tugas Riset 2

Tugas Riset 2

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153


Nama jurnal volume edisi :
Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 8 Desember 2006
Peneliti
Amir Hamzah
Topik Judul Bidang
Topik : KINERJA SAHAM PERBANKAN SEBELUM & SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT
Judul : ANALISIS KINERJA SAHAM PERBANKAN SEBELUM & SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT DI PT. BURSA EFEK JAKARTA
Bidang : saham
Variable yang di gunakan
X : perbankan sebelum dan sesudah reverse stock split
Y : Kinerja Saham

Tujuaan penelitian
Mengadakan penelitian terhadap saham sektor perbankan khususnya yang telah melakukan aksi korporat reverse stock split untuk mengetahui hasil kinerja sahamnya sebelum dan sesudah reverse stock split.

Alat analisis
Sampel dilakukan pada perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dimana dari 23 (dua puluh tiga) emiten perbankan yang masih aktif saat ini, hanya terdapat 6 (enam) emiten yang telah melakukan aksi penggabungan saham (reverse stock split))
Hasil peneitian

Uji Indeks Sharpe
Hasil pengujian dengan menggunakan tabulasi silang seluruh
perbankan sebelum dan sesudah melakukan reverse stock split dapat diketahui
bahwa kinerja harga saham seluruh emiten perbankan yang berjumlah
sebanyak 6 (enam) bank,
Uji Indeks Treynor
Hasil pengujian dengan menggunakan tabulasi silang seluruh
perbankan sebelum dan sesudah melakukan reverse stock split dapat diketahui
bahwa kinerja harga saham sebelum melakukan reverse stock split terdapat 5
(lima) bank yang memiliki kinerja under perform / tidak baik (Bank Danamon,
Lippo, BNI, Niaga dan Permata),

Uji Indeks Jensen
Hasil pengujian dengan menggunakan tabulasi silang seluruh
perbankan sebelum dan sesudah melakukan reverse stock split dapat diketahui
bahwa terdapat 3 (tiga) bank yang sebelum dan sesudah melakukan reverse
stock split menghasilkan kinerja harga saham yang tidak mengalami perubahan
/ peningkatan dan tetap memiliki kinerja under perform / tidak baik (Bank
Danamon,

Uji Perbedaan T-test ( Paired Samples )
Berdasarkan hasil perhitungan uji t-test dengan menggunakan paired
samples test dapat diketahui bahwa dari seluruh emiten perbankan yang
berjumlah 6 (enam) bank memperoleh nilai t-test positif sebesar 1,571 < dari
nilai t-table 2,571

Tugas riset 1

Tugas riset 1


Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 3eb13
NPM : 21207153



Nama Jurnal :

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Rasio
Lancar Volume.8.2008.

Peneliti :

Efendi

Topik Judul, Bidang penelitian :

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas,dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham Properti Bursa Efek Jakarta

Variable yang digunakan :

Y = Harga Saham
X1= Resiko Sistematis
X2= Return on asset
X3= Return on Equity
X4= Debt Equity Ratio

Tujuan Penelitian :

Untuk mengetahui efek yang empiris tentang Ratio/Perbandingan Profitabilitas, Pengungkitan Perbandingan, dan Resiko yang sistematis yang manapun secara parsial atau secara serempak [bagi/kepada] [perusahaan/ rombongan] [properti/milik] harga bursa/stock pada jakarta bursa saham.

Alat Analisis dan Hasil Penelitian :

Harga Saham diukur oleh Resiko Sistematis, Return on asset, Return on Equity dan Debt Equity Ratio Hasil menunjukkan bahwa ROA, DER, dan BETA variabel secara serempak mempunyai dengan mantap mempengaruhi ke rentabilitas menilai di 95% interval kepercayaan.

• Penelitian yang mendukung :

Return On Assets (ROA),
Debt Equity Ratio (DER), dan
Risiko Sistematis (BETA) konsistensi terhadap Harga Saham


• Penelitian yang tidak mendukung :

penelitian yang mendukung dilakukan oleh Sekar Mayangsari.

Kamis, 01 April 2010

TUGAS SOSPOL 4

TUGAS SOSPOL 4

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 1eb15
NPM : 21207153


Pertanyaan :
Tuliskan tentang pengaruh stratifikasi/pelapisan social terhadap kehidupan masyarakat.

Jawab :
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.

b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naikStatus dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turunStatus dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
d. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.

TUGAS SOSPOL 4

TUGAS SOSPOL 4

Nama : Wanda Maulina Ariani
Kelas : 1eb15
NPM : 21207153


Pertanyaan :
Tuliskan tentang pengaruh stratifikasi/pelapisan social terhadap kehidupan masyarakat.

Jawab :
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.

b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naikStatus dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turunStatus dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
d. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.